Gara-gara Acara HUT 260 Kota Jogja Tidak Istimewa Lagi

Dipenuhi para pendatang dari luar jogja, Malam itu Jogja tidak Istimewa lagi..


Bertepatan dengan HUT Kota Jogja yang ke 260 Jumat malam (7/10/16) pada pukul 18.30 pemerintah Kota Yogyakarta kembali menggelar pawai budaya kota jogja di Jl Jend Sudirman - Tugu Jogja - Jl Mangkubumi. Pawai Budaya Jogja sebagai acara puncak, dengan mengangkat tema “ Wayang Jogja Night Carnival”.

Dalam pawai budaya kali ini sekitar sebanyak 1200 peserta terdiri dari 14 Kecamatan dilibatkan untuk turun ke jalan melakukan pertunjukkan seni. Sesuai dengan tema yakni Wayang Jogja Night Carnival, acara ini telah dilaksanakan tadi malam mulai pukul 18.30 WIB dan dibuka secara langsung oleh Sri Sultan HB X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adapun rute yang akan digunakan sebagai jalur pawai tadi malam yakni sepanjang Jl. Jend Sudirman (Jembatan Gondolayu) melewati Tugu Pal Putih selanjutnya melintasi kawasan Jl. Margo Utomo dan sekaligus sebagai titik finish (tepatnya di sebelah selatan Gedung PLN.)

Secara garis besar acara malam itu adalah acara puncak yang didambakan dan ditunggu-tunggu. Namun secara kebersihan malam itu jogja tak istimewa lagi. Ribuan sampah berserakan dimana-dimana, plastik minuman, plastik arumanis dan segala macam pelastik makanan ada di sepanjang rute pawai budaya kali ini.

Entah itu ulah dari masyarakat Jogja atau ulah dari orang-orang pendatang ke jogja, seakan-akan budaya sampah tidak menjadi permasalahan. Hal ini terlihat dari ke tak acuhan para pejalan kaki yang sedang menyaksikan pawai budaya ini terhadap sampahnya sendiri.

Belum lagi keramaian yang membuat jogja malam itu macet semacet-macetnya. Entah mengapa malam itu jogja tak lagi istimewa sejenak.



Hal yang sedikit mengademkan adalah adanya petugas dari BLH yang berkeliling untuk mengutipi sampah dan memasukkan ke gerobak VIAR yang mereka tumpangi, namun hal itu tidaklah cukup. Perbandingan antara petugas BLH dan banyaknya sampah tidaklah sebanding, tak heran sebelum Jl Mangkubumi bersih dari plastiknya manusia yang asal buang mereka sudah pergi pulang.

Memang kehadiran HUT 260 Kota Jogja menjadikan kebanggaan bagi warga jogja dan mungkin masyarakat lainnya yang sedang berkunjung ke jogja atau sedang belajar di jogja, selain kemeriahan pawai budaya dari 14 kecamatan acara ini juga digelar setahun sekali. Bahkan ini juga menjadi tempat wisata bagi orang luar jogja, acara ini memang ditunggu-tunggu sejak dulu.

Namun itu bisa jadi sangat menyedihkan bila suatu kesenangan orang lain menjadi penderitaan orang lain pula. Bisa saja kita untuk berpikir sendiri demi kesenangan sendiri. Makan sendiri dan asal buang sampah dimana-mana. Namun habit yang tidak baik itu akan lebih berdampak buruk bagi orang lain.



Gara-gara banyak nya sampah otomatis yang akan repot sekali adalah para pembersih jalanan raya pagi ini. Mereka harus membersihkan tumpukan sampah plastik yang berjubel hanya karena satu kegiatan saja.

Memang benar Jogja Istimewa dengan segala kebudayaan yang keunikan yang dimilikinya, banyak kirab budaya yang ditampilkan dari pelbagai budaya, pawai budaya kali ini menjadi ajang kreativitas masyarakat jogja yang harus diperlihatkan oleh khalayak ramai. Namun keistimewaan Jogja malam itu tertimpa akibat ulah dan keacuhan mereka yang sembarangan menabur sampah di jalanan. Malam itu keistimewaan Jogja tidak sempurna.


Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, semoga kita bisa menjadi keluarga :)